Rabu, 23 November 2011

Bagaimana Cara Memelihara Sistem Informasi
1. Pemeliharaan sistem
Pemeliharaan sistem informasi adalah suatu upaya untuk memperbaiki, menjaga, menanggulangi, mengembangkan sistem yang ada. Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja sistem yang kita ada agar dalam penggunaannya dapat optimal. Berikut ini beberapa pengertian lain tentang pemeliharaan sistem dari beberapa sumber :
- merupakan siklus terakhir dari SDLC
- Pemeriksaan periodik, audit dan permintaan pengguna akan menjadi source untuk melakukan perawatan sistem diseluruh masa hidup sistem
Pemeliharaan sistem merupakan cara terbaik untuk menjaga efiensi sistem yang sudah ada. Seperti kata pepatah, lebih baik memelihara dari pada mengganti. Berikut merupakan beberapa alasan mengapa kita perlu memelihara sistem yang ada :
- agar dapat meningkatkan sistem / kinerja sistem
- menyesuaikan dengan perkembangan, agar sistem yang ada tidak tertinggal
- dll
2. jenis – jenis pemeliharaan sistem
jenis – jenis pemeliharaan sistem meliputi :
- pemeliharaan korektif
adalah pemeliharaan yang mengkoreksi kesalahan – kesalahan yang ditemukan pada sistem, pada saat sistem di jalankan / berjalan.
- Pemeliharaan adaptif
Yaitu pemelihaaan yang bertujuan untuk menyesuaikan perubahan yang terjadi
- Pemeliharaan perfektif
Pemeliharaan ini bertujuan untuk menigkatkan cara kerja suatu sistem
- Pemeliharaan preventif
Pemeliharaan ini bertujuan untuk menangani masalah – masalah yang ada
3. Siklus Hidup Pemeliharaan Sistem (SMLC) :
- Permintaan Perubahan
- Mengubah permohonan pemeliharaan menjadi suatu perubahan
- Menspesifikasi perubahan
- Membangun pengganti
- Menguji pengganti
- Melatih pengguna dan melakukan tes penerimaan
- Dll
Prioritas untuk mengarahkan pemeliharaan sistem adalah mengumpulkan sekelompok pemelihara yang berkompeten dan termotivasi,serta menyuplai mereka dengan perngkat dan sumber-sumber untuk melakukan pemeliaraan sistem yang terjadwal maupun yang tidak terjadwal. Pemeliharaan sistem terjadwal dapat dibuat menurut kalender atau diagram gantt.Pemeliharaan tidak terjadwal biasanya dilakukan atas inisiatif pemakai dan operator. Bagaimanapun juga pihak manajemen seharusnya menetapkan suatu cara untuk mengawali,merekam,dan mengevaluasi aktivitas pemeliharaan. Dengan melalui evaluasi kegiatan pemeliharaan,seorang manager akhirnya dapat mengoptimalkan program pemeliharaan sistem secara keseluruhan.

Tujuan dari pemeliharaan system:
• Untuk memperpanjang usia kegunaan asset dari system tersebut. Hal ini terutama penting dinegara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk penggantian. Dinegara-negara maju kadang-kadang lebih menguntungkan untuk ‘mengganti’ daripada ‘memelihara’.
• Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan
• Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
• Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut
Jenis Pemeliharaan
Pemeliharaan Korektif

A.      Keperluan pemeliharaan sistem
Sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, yaitu:
1. System memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, seingga kesalahan-kesalahan system perlu diperbaiki
2. System mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai system
3. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar (perubahan bisnis)
4. System perlu ditingkatkan
2. Mengapa diperlukan Maintenance Software ? Apakah maintenance software itu mutlak diambil?
Membeli sebuah sistem aplikasi berbeda dengan halnya kita membeli sebuah barang. Sebuah sistem applikasi / software bisa merupakan “barang dinamis – bisa berubah sesuai perkembangan”, walaupun tidak mutlak untuk semua jenis software.
Alasan sebuah Sistem aplikasi memerlukan maintenance :
  1. berhubungan dengan teknologi yang senantiasa berkembang (ganti komputer, instal ulang, versi baru dari vendor, update versi windows, dll)
  2. sistem applikasi berisikan data perusahaan, yang mungkin saja data tersebut terdiri dari informasi penting sehubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. Kehilangan data berarti kehilangan asset “record data” perusahaan yang berharga. Data-data yang secara rutin diinput, adalah data yang sangat berharga dan tidak bisa tergantikan.
  3. terjadi pergantian user/karyawan, dimana user baru belum familiar dengan cara pengoperasian, sehingga perlu konsultasi dan pendampingan dari vendor software
  4. ada software tertentu yang tergantung pada ketentuan pihak ke-tiga, dan secara periode memerlukan update, misalnya seperti peraturan perpajakan, atau instansi pemerintah/hukum lainnya.
  5. faktor eksternal lain yang menyebabkan permasalahan dalam pengoperasian, seperti kerusakan data akibat listrik/jaringan network yang tidak stabil, user lupa password untuk login, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar